Rabu, 19 Desember 2018

Pertemuan 12

1. Navigation The IOS




2. Configuring Initial Switch Setting





3. Configuring Initial Router Setting






4. Connect a router to a LAN






Konfigurasi DHCP Server pada Router di Cisco Packet Tracer || Training CCNA Nixtrain

A. Pengertian
DHCP adaalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

B. Latar Belakang
Dalam suatu jaringan komputer kita memerlukan alamat ip supaya dapat slaing terhubung antar host. Apabila komputer yang terhubung tidak terlalu banyak maka tidak mengapa untuk mengisi ip tersebut satu persatu, tapi bagaimana dengan komputer yang banyak dan perlu dikonfigurasi ipnya ? kita bisa menggunakan DHCP untuk hal tersebut.

C. Tujuan
- Memberi IP secara otomatis kepada client
- Memberi informasi gateway kepada client
- Memberi informasi dns server kepada client

D. Alat dan Bahan
PC
- Software Cisco Packet Tracer (bisa diunduh di bawah)

E. Langkah Kerja
1. Kita buat topologinya seperti ini, bisa juga download topologinya dibawah


2. Kita konfigurasi interface routernya yang menuju ke client yaitu interface fa 0/0.
Router>enableRouter#configure terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. 
Router(config)#interface fa 0/0 
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#exit

3. Kita konfigurasi DHCP Server.
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.2 192.168.1.10 
Router(config)#ip dhcp pool POOL-R1 
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0 
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1 
Router(dhcp-config)#dns-server 192.168.1.1 
Router(dhcp-config)#exitRouter(config)#do write
 Keterangan :
1. dhcp exclude = ip yang tidak akan diberikan kepada client
2. pool POOL-R1 = nama range yang kita buat
3. network = network dari ip yang akan kita beri ke client
4. default-router = informasi gateway yang akan diberikan ke client
5. dns-server = informasi dns server yang akan deberikan ke client

4. Kita lihat di Client, apakah sudah mendapat ip yang sesuai dan gateway+dns yang sesuai.


PC 0


PC 1


PC 2


 PC 3

 PC 4



Itu adalah alamat IP yang didapat oleh para client. Kenapa mulainya dari 11 ? Karena ip 2-10 tidak diizinkan untuk diberikan kepada client.




F. Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
CCNA Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full Version.pdf

G. Hasil yang didapat
client secara otomatis mendapat alamat ip, gateway dna juga dns.

H. Kesimmpulan
DHCP adalah protokol yang bertugas memberikan alamat logik kepada client-client sehingga tidak perlu repot-repot mengkonfigurasi IP dari setiap client.








Referensi : https://fahmidwi42.blogspot.com/2016/08/konfigurasi-dhcp-server-pada-router-di.html



Pertemuan 13

KONFIGURASI DASAR EIGRP ROUTING

1. Buatlah skema jaringan dibawah ini dengan 2 router dan 1 switch

2. Setting Configurasi Router (R1)


3.  Selanjutnya kita juga setting configurasi Router (R2)


4.  Konfigurasi akan berjalan jika kita melakukan ping dari R2 ke R1


KONFIGURASI JARINGAN POINT TO POINT

1. Buatlah sekema dibawah ini dengan 2 Router


2. Setting Configurasi Router (R1)


3. Selanjutnya kita juga setting configurasi Router (R2)


4. Selanjutnya untuk membuat Eigrp pada R1



5. Selanjutnya untuk membuat Eigrp pada R1












Rabu, 05 Desember 2018

Tugas Pertemuan 11

Fungsi-Fungsi Protokol



1. ICMP


ICMP sendiri adalah sebuah kependekan dari apa yang kita kenal dengan nama Internet Control Message Protocol. Dari namanya, maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan salah satu protocol jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet, disamping protocol – protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali dikenal sebagai salah satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi hal ini membuat ICMP memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah jaringan internet.

 Fungsi ICMP

  1. Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi di dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya terjadi ketika pesan dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi terputus atau kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang terjadi dapat dihandle langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini bertugas untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error di dalam sebuah jaringan komputer tesebut.
  1. Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan
Control procedure atau prosedur pengontrolan juga merupakan tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. ICMP bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah jaringan kompter. Dengan adanya ICMP ini, maka setiap jaringan komputer dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak mengalami melenceng atau kesalahan dalam proses transmisi jaringan tersebut.
  1. Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah dibahas pada poin sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan pengendalian error atau error handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga fungsi lainnya, yaitu melakukan pengenalian terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network layer atau lapisan jaringan.
Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah jaringan akan memiliki beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap paket data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut.
  1. Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error pada sebuah jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router atau perangkat keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.

2.POP3
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat elektronik yang masuk.
Fungsi utama POP3 adalah menyimpan sementara email yang dikirim ke server email, lalu meneruskannya ke klien email, yang akan direspon saat email dibuka oleh pengguna yang memenuhi syarat (dalam hal ini mereka memegang nama pengguna dan juga kata sandi dari alamat email).
POP3 adalah protokol email yang digunakan di berbagai klien email, mulai dari aplikasi email di desktop, seperti Microsoft outlook, hingga aplikasi email di smartphone, seperti Gmail, Ymail, dan sebagainya.
Dengan protokol POP3 pada klien email ini, ada email atau email yang telah terkandung di server email akan muncul di email client dan akan dibuka saat pengguna memiliki hak akses ke email atau email.
3.SMTP

Fungsi SMTP : Digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik kepada penerima. Jadi dengan menggunakan protocol SMTP ini, maka anda sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau email kepada penerima.

4. FTP

File Transfer Protocol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang menggunakan TCP koneksi bukan UDP. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client. FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client.

Fungsi FTP adalah Protokol yang melakukan  trasfer file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Fungsi FTP adalah mempermudah dalam pembagian file-file, mempercepat secara tak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.



5. ARP

Protokol ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu Mac Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi pada Host yang bersangkutan. Dalam OSI layer, protokol ini bekerja antara Layer 2 dan Layer 3.

Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.




Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6

1. IPv4

Kelebihan: 
  • Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. 
  • Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan:
  • Panjang alamat 32 bit (4bytes).
  • Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
  • Dukungan terhadap IPSec opsional.
  • Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
  • IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.

2. IPv6

Kelebihan:
  • Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
  • Jumlah alamat yang jauh lebih besarDengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
  • Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
  • Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
  • Dukungan  yang lebih bagus untuk QoSAdanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.

Kekurangan:
  •  Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
  • Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.

  • Referensi:
https://jaringankomputer.org/tag/fungsi-icmp/
https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/pengertian-pop3
http://aboutdoublr.blogspot.com/2014/03/pengertian-smtp-simple-mail-transfer.html
https://jaringankomputer.org/pengertian-ftp-fungsi-ftp/
http://blogkeren14.blogspot.com/2016/10/arp.html
http://coretananakteknikinformatika.blogspot.com/2018/04/kelebihan-dan-kekurangan-ipv4-ipv6.html


Selasa, 04 Desember 2018

Konfigurasi Router dan Switch pada Packet Tracer

Konfigurasi Router pada Packet Tracer

1. Mengganti hostname pada router


2. Membuat Secure Access 


3. Membuat Banner


4. Menyimpan Konfigurasi



Konfigurasi Switch pada Packet Tracer
1. Mengganti Hostname Switch


2. Membuat Secure Access



3. Membuat Banner


4. Menyimpan Konfigurasi









Troubleshoot 1, Troubleshoot 2, dan Troubleshoot 3



Gambar Troubleshoot 1




1.      Troubleshoot 1
Apa penyebab PC3 tidak dapat melakukan komunikasi dengan device lain?
Jawab: Penyebab PC3 tidak dapat melakukan komunikasi dengan device lain karena kesalahan pada IP Address 192.168.11.13 seharusnya IP Address nya 192.168.10.13 .


Gambar Troubleshoot 2







2.       Troubleshoot 2

Apa penyebab PC2 tidak dapat melakukan komunikasi dengan device lain?
Jawab: Penyebab PC2 tidak dapat melaukan komunikasi dengan device lain karena kesalahan pada gateway IP 192.168.11.1 , gateway tersebut tidak sama dengan device lain seharusnya 192.168.10.1 .


Gambar Troubleshoot 3







3.   Troubleshoot 3
Apa penyebab PC1, PC2 dan PC3 tidak dapat melakukan komunikasi dengan router?
Jawab: Penyebabnya yaitu kesalahan pada gateway IP pada PC1, PC2 dan PC3.